Liputan Otomotif Terkini – Suzuki Ignis, mobil mungil yang telah menjadi pilihan banyak orang di perkotaan, akhirnya resmi di suntik mati oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Setelah hampir delapan tahun berkiprah di pasar otomotif Indonesia, Ignis kini tidak lagi di produksi. Keputusan ini di ambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada kendaraan ramah lingkungan seperti Suzuki XL7 Hybrid dan Ertiga Hybrid.¹

Suzuki Ignis pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2017 sebagai mobil yang di impor utuh dari India (Completely Built Up/CBU). Pada tahun 2020, Ignis mendapatkan pembaruan dengan penambahan fitur-fitur baru meskipun penampilannya tidak banyak berubah. Mobil ini tersedia dalam dua varian, GL dan GX, dengan pilihan warna yang beragam. Termasuk metallic lucent orange dan torquise blue untuk single tone, serta stargaze blue with black dan lucent orange with black untuk dual tone.

Dengan mesin bensin berkode K12M empat silinder berkapasitas 1.197cc, Ignis mampu menghasilkan tenaga maksimal 83 PS pada 6.000 rpm dan torsi 113 Nm pada 4.200 rpm. Mobil ini juga menawarkan pilihan transmisi manual dan otomatis AGS.

Suzuki Ignis Mengalami Penyesuaian Harga

Setelah resmi di suntik mati, harga Suzuki Ignis bekas di pasaran mulai mengalami penyesuaian. Berdasarkan penelusuran di berbagai situs jual beli mobil bekas, harga Ignis bekas bervariasi tergantung pada tahun produksi dan kondisi kendaraan. Untuk Ignis keluaran tahun 2017, harga bekasnya berkisar antara Rp 107 juta hingga Rp 115 juta, tergantung pada metode pembayaran (kredit atau tunai) dan kondisi odometer. Sementara itu, Ignis keluaran tahun 2018 dengan transmisi otomatis di jual dengan harga sekitar Rp 97 juta.

Harga Ignis bekas keluaran tahun 2019 dengan transmisi manual di banderol sekitar Rp 88 juta. Sedangkan mobil ini untuk transmisi otomatis sekitar Rp 130 juta. Untuk Ignis keluaran tahun 2020, harga bekasnya mencapai Rp 145 juta. Harga-harga ini menunjukkan bahwa meskipun Ignis sudah tidak di produksi lagi. Permintaan terhadap mobil ini masih cukup tinggi di pasar mobil bekas.

Dengan berakhirnya produksi Suzuki Ignis, PT SIS berharap dapat lebih fokus pada pengembangan kendaraan ramah lingkungan. Yang sesuai dengan tren global dan kebutuhan pasar Indonesia. Keputusan ini juga di harapkan dapat memperkuat posisi Suzuki di segmen kendaraan elektrifikasi. Mobil ini juga mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon di sektor transportasi.

Bagi para pecinta Suzuki Ignis, ini adalah kesempatan untuk mendapatkan mobil bekas dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, penting untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan dan dokumen-dokumen terkait sebelum melakukan pembelian. Untuk memastikan bahwa mobil yang di beli dalam kondisi baik dan sesuai dengan harga yang di tawarkan.