Liputan Otomotif Terkini – Neta V, mobil listrik asal China, baru saja menjalani uji coba keselamatan oleh ASEAN NCAP (New Car Assessment Program for Southeast Asian Countries) dan hasilnya sangat mengecewakan. Mobil ini mendapatkan skor nol alias hancur lebur dalam uji coba tersebut.1
Uji coba di lakukan di pusat uji tabrak sementara MIROS (MIROS Provisional Crash Centre (PC3)) di Malaysia. Model yang di uji adalah Neta V 2024 yang juga di pasarkan di Brunei, Indonesia, dan Thailand. Dalam empat kategori penilaian, Neta V memperoleh skor yang sangat rendah. Untuk perlindungan orang dewasa (Adult Occupant Protection), mobil ini hanya mendapatkan 7,89 poin dari nilai maksimal 40,00 poin. Sementara itu, untuk perlindungan anak-anak (Child Occupant Protection), Neta V memperoleh 13,51 poin dari nilai maksimal 20,00 poin. Kategori bantuan keselamatan (Safety Assist) memberikan skor 7,14 poin. Untuk keselamatan pengendara sepeda motor (Motorcyclist Safety), mobil ini mendapatkan 0,00 poin.
Secara keseluruhan, Neta V menghasilkan total skor 0 poin, yang membuatnya menjadi model pertama yang memiliki peringkat bintang nol berdasarkan protokol ASEAN NCAP 2021-2025. Hasil ini mencerminkan kurangnya fitur keselamatan dasar pada mobil ini. Neta V tidak menawarkan fitur-fitur penting seperti Pengereman Darurat Otonom (AEB), Peringatan Tabrakan Depan (FCW), Lane Keep Assist (LKA), dan Lane Departure Warning (LDW). Selain itu, teknologi yang di nilai oleh ASEAN NCAP dalam kategori keselamatan pengendara sepeda motor seperti Blind Spot Technology (BST), Auto High Beam (AHB), dan Perlindungan Pejalan Kaki (PP) juga tidak tersedia pada model ini.
Dalam uji tabrak dari samping, Neta V hanya mendapatkan 6,31 poin dari nilai maksimal 8,00 poin. Boneka pengujian menerima perlindungan marjinal di bagian dada. Pada uji tabrak offset-depan, boneka pengemudi menerima perlindungan yang buruk di bagian kepala, leher, dada, dan tungkai bawah kanan, yang menyebabkan mobil ini mendapatkan poin nol.
Neta V Sistem Keamanan Standar Dua Kantung Udara
Standar keamanan pada Neta V hanya mencakup dua kantung udara, sistem pengingat penggunaan sabuk pengaman hanya untuk pengemudi, sistem pengereman anti-lock (ABS), dan kontrol stabilitas elektronik (ESC) sebagai standar. ASEAN NCAP menekankan pentingnya produsen mobil untuk tidak mengorbankan peralatan keselamatan dasar pada kendaraan mereka. “Hasil mengecewakan Neta V dalam penilaian ASEAN NCAP merupakan cerminan bagi merek mobil listrik lainnya. Untuk tidak mengorbankan peralatan keselamatan dasar pada mobil,” tulis keterangan resmi ASEAN NCAP.
ASEAN NCAP juga meminta produsen untuk menyematkan peralatan keselamatan dasar seperti retractor pretensioner dan load limiters. Untuk sabuk pengaman sehingga dapat memberikan hasil yang signifikan bagi keselamatan penumpang kendaraan. “Kami di MIROS dan ASEAN NCAP mendorong semua produsen. Terutama dari merek-merek mobil listrik, untuk menjadikan keselamatan sebagai prioritas. Karena kami bertujuan untuk mencapai target global untuk mengurangi separuh kematian di jalan raya di seluruh wilayah,” lanjut keterangan tersebut.
Hasil uji coba ini menjadi peringatan bagi konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih kendaraan listrik yang aman dan andal. Meskipun Neta V menawarkan harga yang kompetitif, hasil uji coba keselamatan ini menunjukkan bahwa harga yang lebih murah tidak selalu sebanding dengan keselamatan yang di tawarkan. Konsumen di harapkan untuk mempertimbangkan hasil uji coba keselamatan seperti yang di lakukan oleh ASEAN NCAP sebelum memutuskan untuk membeli kendaraan. Dengan hasil yang sangat mengecewakan ini. Neta V harus melakukan perbaikan signifikan pada fitur keselamatannya jika ingin tetap bersaing di pasar kendaraan listrik yang semakin kompetitif. Produsen mobil listrik lainnya juga di harapkan untuk belajar dari hasil ini dan memastikan bahwa keselamatan penumpang. Hal ini menjadi prioritas utama dalam desain dan produksi kendaraan mereka.